kontradiksi pengguna internet di Indonesia : jumlah pengguna meningkat, kecepatan anjlok
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQlbWPosmo13Q9k3Gq4wrs9obHmP84TF6f0NPJPi-G9aJ63EVlTHK_lU6Xdy7S7PJTWvM5LSMcBrd6wjpONHNFLgta3-AFMAAU7LPUrX5Z2JYUbTjgwnlAgRz_sFVLGunRE89uXWmhkU4L/s72-c/1.jpg
Indonesia memang negeri yang cukup aneh, dalam hal ini adalah penggunaan internet. Masyarakat Indonesia memiliki minat yang tinggi untuk browsing di internet. Sayangnya, hal tersebut tidak didukung dengan infrastruktur yang mumpuni.
Dalam sebuah survei terbaru yang dilakukan Nielsen, terungkap bahwa Indonesia menjadi pengguna internet dari perangkat mobile tertinggi di Asia. Dari total 55 juta pengguna, 48 persen di antaranya mengakses dari perangkat mobile. Jumlah tersebut mengalahkan Thailand dan Singapura.
Di sisi lain, dari data milik Akamai beberapa waktu lalu, Indonesia menjadi negara dengan kecepatan internet paling lelet di Asia. Bayangkan saja, kecepatan rata-rata internet di Indonesia hanya 0.8Mbps. Kecepatan tersebut jauh di bawah kecepatan rata-rata dunia yang mencapai 3Mbps.
Dari segi jangkauan fiber optik, Indonesia pun jauh tertinggal dibandingkan negara ASEAN lain, bahkan termasuk yang paling rendah. Berdasarkan data tahun 2010, prosentase fiber optik di Indonesia hanya 2.8 persen. Padahal Singapura sudah mencapai 82.9 persen, Malaysia 22.6 persen dan Vietnam 16.5 persen.
Biznet yang merupakan salah satu provider internet terkemuka di Indonesia pun berencana untuk menambah jaringan hingga 10 kilometer pada 2012 ini. Hingga tahun 2011, mereka telah memiliki total 2500 kilometer fiber optik.